Thursday, November 14, 2013

Ceita Dewasa | Suamiku Selingkuh

Cerita Dewasa - Cerita ini berawal dari kisah seorang teman. Sebagai seorang istri saya lihat dia sangatlah baik, kalem, sabar dan keibuan. Dan yang menambah nilai plus-nya adalah dia memiliki paras yang ayu.

Namun, sayang sekali kehidupan pernkahan dari teman saya ini tidak bahagia karena sang suami yang berselingkuh. Saya sendiri heran apa yang membuat sang suami berselingkuh apalagi jika selingkuhannya tak lebih baik dari teman saya ini.


Usut punya usut ternyata yang menyebabkan perselingkuhan dari suami saya adalah sang selingkuhan duitnya lebih banyak. Saya merenungkan cerita ini dan berpikir bahwasannya sekarang yang matrealistis bukan hanya seorang perempuan, akan tetapi seorang lelaki pun matrealistis.

Akibat dari perselingkuhan ini, meskipun mereka masih bertahan dengan pernikahan mereka akibatnya hubungan mereka pun jadi hambar. Si istri sudah tak memiliki rasa apapun kepada suami.

Pelajaran yang bisa kita petik dari cerita dewasa ini adalah menjaga kesetiaan dan harmonisasi dalam rumah tangga itu perlu. Jangan sekali-kali menduakan pasangan kita karena sekali kita berkhianat selebihnya kita tak bis amelihat pasangan dengan hati yang utuh.

Terkait dengan kelebihan dan kekurangan pasanagn kita, sudah seharusnya kita bisa menerima pasangan kita dalam satu paket komplit!

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang kebenaran seorang yang pernah berselingkuh. Seorang yang pernah berselingkuh itu sulit sekali untuk kapok, karena sekali mereka selingkuh mereka merasa bahawasannya buth dilimpahi cinta dan kasih sayang yang berlebih. Cinta, perhatian dan kasih sayang pasangannya tidak akan cukup karena keinginan mendapatkan kasih sayang kepada perempuan/lelaki lain selain pasangannya sudah menjadi kebutuhan.

Apakah dengan kata lain, seorang yang pernah selingkuh akan mudah sekali selingkuh kembali? Well, silahkan Anda berikan jawaban sendiri.

Cerita dewasa ini saya harapkan mampu memberikan kita sedikit gambaran bagaimana sebaiknya kita menjaga sikap.


No comments:

Post a Comment